www.tipikorbireuen.com

Media Investigasi Tipikor Biro Bireuen selalu jujur dalam pemberitaan untuk kebenaraan dan keterbukaan.

Minggu, 17 April 2011

Add caption
KUALA RAJA DITUTUP UNTUK UMUM

Keindahan Pantai di Kabupaten Bireuen beraneka ragam,itu bisa kita lihat dengan banyaknya tepi-tepi pantai di Desa-Desa di Kabupaten Bireuen,salah satu contoh adalah tepi pantai Kuala raJa, Kecamatan Kuala,Kabupaten Bireuen.dengan siapnya pembuatan tanggul ditepi pantai Desa Kuala Raja menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang berkunjung ke Desa Kuala Raja,kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen.Dengan banyaknya nya pengunjung merupakan suatu momentum yang bagus untuk Desa Kuala Raja dalam menambah Penghasilan Asli Desa tersebut yang dengan otomatis akan mengdongkrak pembangunan di Desa Kuala Raja.
Tapi dilema sekarang yang terjadi dilapangan khususnya di Desa Kuala Raja adalah, pelarangan bagi setiap masyarakat sekitar yang menikmati pemandangan yang ada di tepi pantai Desa Kuala Raja Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen.




Hasil investigasi yang media ini dapatkan, dari beberapa pemuda di desa tersebut adalah, penutupan pantai ini untuk umum adalah ada beberapa poin yang harus diselesaikan agar tempat rekreasi yang dikenal ini menjadi tempat wisata yang islami dan jauh dari pembiaran tempat lokasi wisata yang identik dengan tempat maksiat, maka dengan ini kami sangat mengharapkan kepada Pemda Bireuen agar dapat dapat mengambil suatu kebijakan dan peraturan yang jelas untuk dapat menyelesaikan perihal ini, agar tempat rekreasi yang ada di Bireuen bisa jalankan di daerah aceh khususnya dan menjadi penghasilan tambahan yang bisa di gunakan untk membangun kabupaten Bireuen.
Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut akan bernampak tidak baik kerukunan antar warga di Desa Kuala Raja, karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial yang besar dan keuntungan bagi segelintir orang dalam hal pengelolaan tempat rekreasi tersebut. Permasalahan ini bukan hanya di Desa Kuala Raja tapi juga di daerah pesisir disekitar seperti ujong Blang, Krueng Juli yang masih merupakan kawasan desa dalam Kecamatan Kuala. Kalau dilihat dari sisi agama memang tempat rekreasi seperti ini rawan dan identik dengan maksiat, tapi jika permasalahan ini sama – sama di perhatikan dan sama – sama menjadi tanggung jawab hal yang demikian pasti akan terkontrol dengan baik apalagi sekarang di aceh sudah ada aturan perundang-undanngan syariat islam yang sudah berjalan tinggal Pemerintah Daerah ikut ambil bagian untuk bisa mensosialisasikan tata cara dan aturan yang harus di patuhi oleh setiap pengunjung ke daerah-daerah pesisir untuk bisa menimalisir tindakan-tindakan yang bisa membawa bencana dan nama baik bagi pengunjung dan desa tempat rekreasi berada.
Jika hal ini di perhatikan oleh pemerintah Daerah bukan merupakan hal yang tidak mungkin Bireuen akan menjadi salah satu tempat rekreasi yang banyak di minati oleh pengunjung lokal atau pun pengunjung dari luar daerah karena ada aturan yang mengikat para pengunjung dan keamanan para pangunjung dari hal – hal yang tidak di inginkan...(fB)
ANeCW BEKERJASAMA DENGAN TIPIKOR SALURKAN BANTUAN UNTUK KORBAN BANJIR TANGSE
Lembaga swadaya masyarakat ANeCW (Acheh North East Corruption Watch) dan Biro Media Investigasi Tipikor di kabupaten,LSM yang berkantor di Kabupaten Bireuen ini merupakan salah satu LSM yang lebih bergerak ke Pemantuan hal – hal yang menyangkut dengan kemasyarakatan serta social agar semua hal menyangkut dengan public bisa terhindar dari praktek – praktek KKN yang sudah menjadi rahasia umum di Negeri kita tercinta ini.
Keterangan yang di dapatkan dari Direktur ANeCW yaitu Muhammad,AR, SP yang juga kerap dengan Memet mengatakan LSM ANeCW ini sudah berdiri selama 6 tahun dan sudah mempunyai banyak program ataupun keberhasilan dalam setiap program – program yang telah berjalan,seperti pengbongkaran kasus praktek korupsi tahun 2007 saat banyak nya Negara – Negara donor yang memberikan bantuan untuk ACEH khususnya, REKOMPAK merupakan salah satu program dari Negara – Negara MULTI DONOR yang berhasil di ungkap oleh ANeCW karena ada praktek korupsi yang di lakukan oleh pelaksana pada tahun 2007,begitu Direktur ANeCW menjelaskan.
ANeCW juga berhasil dalam menjalankan program monitoring dan evaluasi berbasis masyarakat melalui Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Desa Jangka Masjid Kec Jangka Kab, Bireuen pada tahun 2008 – 2009. yang bekerjasama dengan PPKM Jakarta dan UNDP (United Nation Development programe),begitu ungkapnya.
Kamis tanggal 17 maret 2011 ANeCW dan Media Investigasi Tipikor melakukan suatu tindak kemanusiaan yang memang harus di lakukan yaitu membantu para korban Banjir Bandang di Tangse, yaitu berupa sembako yang langsung disalurkan kepada para korban banjir bandang yang langsung di salurkan ke Daerah Bencana terparah yaitu Gampong Peunalom 1 Kec.Tangse kab.Pidie, Aceh






Melihat banyaknya posko induk di kawasan bencana ANeCW berinisiatif langsung menyalurkan bantuan kepada kawasan yang terparah yaitu Gampong Peunalom 1 kec Tangse Kab Pidie Aceh, saat penyerahan bantuan tersebut langsung diterima oleh kepala Desa Peunalom 1 yaitu Bapak Bakri Hasan
Saat penyerahan bantuan ini langsung diserahkan oleh Direktur Eksekutif ANeCW Bireuen Muhammad,AR,SP yang kerap juga di panggil dengan Memet dan perwakilan dari Media Investigasi Tipikor Bireuen Mukhsalmina.
Dilihat dari segi jumlah barang memang tidak dapat untuk membantu semua korban banjir bandang di Kec,Tangse, Kab Pidie, Aceh tapi dengan sedikit bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat korban banjir bandang di Desa Peunalom 1.jika kita lihat kondisi riil di lapangan kepedulian pemerintah harus lah benar - benar komit dalam merespek para korban banjir bandang kec Tangse Kab Pidie,Aceh
Semoga dengan bencana ini bisa jadi teguran atau peringatan bagi para mafia - mafia kayu yang telah menanduskan hutan – hutan di aceh khususnya di Kec Tangse Kab Pidie, Aceh dan juga dengan musibah ini kita mendoakan para korban selalu dalam lindungan ALLAH SWT dan selalu dalam sabar…amin ya rabbal alamin.(fB)
ANeCW MENGADAKAN ACARA PEKAN SENI KEBUDAYAAN DI KABUPATEN BIREUEN
Untuk mendukung pelaksanaan Syariat Islam di Aceh khususnya Kabupaten Bireuen,Lsm ANeCW sedang menggodok program yang dinamai dengan Peningkatan syi’ar Islam Melalui Seni Budaya Meurukon(Nazam) dengan tema “ Menumbuhkan Minat Pemuda / i Dalam Meningkatkan Nilai – nilai Syariat Islam Yang Kaffah di Bumi Serambi Mekah.
Acara ini bertujuan untuk : Meningkatkan mutu syariat islam di Kab Bireuen melalui budaya Meurukon (Nazam),mendidik para generasi muda akan betapa pentingya Budaya Meurukon, Yang didalam sarat dengan nilai syari’at Agama Islam serta dapat menumbuh kembangkan minat pemuda / i di Kab Bireuen terhadap budaya Meurukon yang merupakan salah satu peningaalan budaya Aceh yang hampir punah dalam kehidupan masyarakat Kab,Bireuen. Begitu Penuturan Direktur Eksekutif ANeCW Bireuen Muhammar AR, Sp yang juga sering di panggil dengan memet.
Acara ini akan dilaksanaan pada Bulan April di lapangan Blang Asan Peusangan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, sejauh ini telah ada beberapa pihak yang ikut andil untuk mendukung suksesnya acara ini.
Program Peningkatan Syari’at Islam Melalui Seni Budaya Meurukon (Nazam),merupakan salah satu cara untuk mendorong berbagai aktivitas yang positif bagi terbantuknya generasi muda yang memiliki karakter atau ahklak yang mulia di satu sisi dan sisi lainnya memiliki kemampuan akademis yang unggul, khusus di daerah Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, kondisi mental dan spiritual generasi muda telah mengalami penurunan drastis program ini juga merupakan salah satu upaya mendukung Pemda Bireuen untuk mensosialisasikan Syari”at Islam yang sudah dijalankan di Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen.
Program ini merupakan salah satu program cerdas dalam untuk menigkatkan kesadaran masyarakat khususnya Pemuda / i serta menumbukan mental spiritual generasi muda yang turun drastis akibat konflik yang berkepanjangan dan musibah tsunami 26 Desember 204 lalu serta kesalahan pemuda / i kita dalam bergaul yang sudah terimbas dengan pengaruh budaya luar baik dalam segi berpakaian dan bergaul sudah jauh melenceng dalam aturan syari’at islam
Kita mengharapkan dengan diadakan acara seperti ini akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat maupun pemuda / i Aceh dalam melestarikan budaya yang ada di Serambi Mekah ini.Paradigma masyarakat dalam peningkatan budaya secara periodik mengalami progresivitas yang cukup menggembirakan , dikarenakan kekuatan spiritual dan kebersihan hati serta keyakinan yang kuat akan superioritas Allah atas hambanya. Dengan Perjanjian Primordial (Tauhid) dan ketaatan atas perintah serta kesanggupan untuk menjauhi larangannya merupakan jalan lurus menuju jiwa yang bertaqwa, yaitu jiwa dekat dengan ALLAH SWT yang mampu menghadapi ujian, kuat menahan rasa sakit,tidak takut akan kematian dan tabah menapaki terjal dan curamnya jalan perjuangan hidup. Inilah jiwa yang tidak lagi memamdang berdasarkan mata telanjang melainkan dengan mata hati dan mampu melihat di balik Realitas.
Orang – orang yang cerdas adalah orang yang menghinakan dirinya dan beramala demi hidup setelah mati. Sedangkan orang bodoh adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan banyaknya berangan – angan kepada ALLAH SWT.(fB)

Selasa, 05 April 2011

berita edisi 52

BSM DISUNAT LAGI
Lagi bantuan siswa miskin yang dikhususkan untuk siswa-siswi miskin disekolah-sekolah terjadi pemotongan,biarpun pemotongan tersebut dengan keputusan hasil musyawarah,tapi jika berpegang pada Surat Keputusan perihal dana tersebut ditu jelas tercantum yang bahwasanya tidak ada pemotongan dalam apapun kecuali untuk kepentingan siswa-siswi tersebut bukan pemotongan untuk PENGELOLA.Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari salah seorang guru di MtsN Bireuen,perihal masalah BSM, MEDIA INI melakukan Investigasi kelapangan untuk mengcrosschek kebenaran informasi tersebut.dari nara sumber kami juga mendapatkan informasi yang bahwasanya bukan dana BSM aja yang bermasalah bang,tapi masalah pagar ada juga bang,dan 2 unit computer bantuan Red Cross,TIM menanyakan apakah pagar yang diberikan tersebut sudah selesai? mana ada bang, sampai sekarang kami guru gak tau kemana lari nya.begitu ujar salah seorang guru di MtsN Bireuen dan di iyakan oleh beberapa guru lainnya.
Disaat MEDIA INI melakukan Investigasi kelapangan yaitu MtsN Bireuen kami berjumpa dengan Bendahara sekolah yaitu bapak Junaidi,Pd, karena bapak Hasbi,S.Ag lagi dirawat dirumah sakit salam keadaan sakit, jadi sempat mewanwancarai bapak Junaidi,Pd, perihal informasi masalah pemotongan dana BSM tersebut,Bapak Junaidi,S.Pd menjelaskan yang bahwasanya untuk tahun ajaran 2009/2010 MtsN Bireuen memperoleh Alokasi Bantuan Beasiswa Miskin Periode I,untuk sejumlah 138 murid masing-masing menerima Rp.60.000/bulan yang dibayarkan secara kontan atau sekaligus atau setahun yaitu sebesar Rp.720.00 / siswa,berarti dengan jumlah keseluruhan dana yang diterima MtsN Bireuen sebesar Rp. 99.360.000.Masih keterangan dari Bapak Junaidi,S.Pd selaku bandahara ,pihak sekolah disaat melakukan pengajuan melampirkan sebannyak 200 siswa,tapi yang keluar Cuma sebanyak 138 siswa jadi yang sisa namanya tidak keluar kita ambil sebagian uang dari 138 siswa untuk di kasih kepada 62 siswa yang namanya tidak keluar sebanyak Rp.200.000 / siswa.
Disaat MEDIA INI melakukan investigasi ke 2 ke MtsN Bireuen,kami disambut oleh Kepsek Mtsn Bireuen yaitu Bapak Hasbi,S.Ag dan T.M.Yusuf saidi selaku ketua Komite Sekolah,MEDIA INI mempertanyakan perihalan pemotongan uang sebesar Rp.20.000 untuk pengelola sedangkan di SK sendiri jelas-jelas tidak tercantum uang untuk pengelola,beliau menjawab,pemotongan yang kita lakukan adalah sesuai dengan hasil musyawarah dengan wali murid yang bertanggal 28 Agustus 2010 dan juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Depag Bireuen,saat kami mewanwancarai Kepsek itu merupakan hari tugas terakhir Mtsn Bireuen karena dimutasikan ke MtsN Jeunib dan dan Kepsek Mtsn sekarang adalah Bapak Rusdy.S.Ag
Berdasarkan informasi tersebut MEDIA INVESTIGASI TIPIKOR melakukan konfimasi ke Depag sendiri perihal tersebut,Depag sendiri Melalui Ka.Majelis Pendidikan (MAPENDA) Bapak Yunus S,Ag terkejut dengan informasi tersebut dan Bapak Yunus,S.Ag mengatakan kita tidak menerima pemberitahuan akan hal pemotongan dana BSM untuk PENGELOLA di MtsN Bireuen.Bapak Yunus S.Ag langsung menghubungi Kepsek Mtsn Bireuen bapak hasbi.S.ag dan mempertanyakan serta mengintruksikan untuk mengembalikan dan yang sudah di potong dari siswa.
Cukup ironis memang seorang tenaga abdi Negara yang ditugaskan Negara dan digaji oleh Negara bertingkah demikian,karena BSM Jelas-jelas diperuntukkan untuk siswa-yang berkehidupan miskin.Kpan negeri ini terbebas dari perihal penyunatan dalam hal dana public.(fB)

Senin, 04 April 2011

MAFIA MITAN BERSUBSIDI DIJARING DI KABUPATEN BIREUEN

Nama kapolres ikut di bawa-bawa.
Mitan bersubsidi merupakan Mitan yang dikhususkan untuk kemudahan masyarakat dalam mendapatkan minyak tanah dengan harga yang terjangkau,dan juga penyaluran minyak ini juga di atur dengan undang-undang tentang minyak dan gas,dalam pasal 53 dan 55 undang-undang No 22 tahun 2001 tentang migas.Tiap-tiap pelanggaran yang dilakukan melanggar dengan pasal ini bisa diancam dengan hukuman enam tahun penjara dan dikenakan denda sebesar Rp.60 milyar
Di kabupaten Bireuen tepatnya di seputar kawasan juli ,Polres Bireuen berhasil membongkar penyelundupan minyak bersubsidi berkat informasi yang disampai kan oleh masyarakat sekitar yang sudah sangat lama melihat permainan ini,malah laporan yang diberikan masyarakat melalui pesan short message service (sms) juga disebutkan yang bahwasanya kaporles Bireuen ikut menerima hasil dari permainan ini.
Kapolres Bireuen AKBP HR Dadik J,saat dikonfirmasi oleh MEDIA INVESTIGASI TIPIKOR (11/3/2011) mengatakan ; yang bahwasanya kita tidak pernah memback up segala tindakan-tindakan yang melanggar dengan hukum,sekali lagi saya tegaskan kita tidak pernah mentolerir hal-hal yang demikian;.
Barang bukti yang kita sita adalah 3 mobil truk colt diesel,dan 1 truk tanki intercooler dengan kapasitas 34000 liter,disaat kita menangkap kesemua BB itu minyak yang sudah dikumpulkan sebanyak 16000 liter,dan 54 drum kosong,1 unit mesin pompa,kita juga mengamankan 3 tersangka diantarannya,begitu keterangan Kapolres.
Masih keterangan dari kapolres; Minyak-minyak tersebut dikumpulkan oleh pelaku dengan cara membeli dari pangakalan-pangkalan dengan harga 4200/liter,dan dijual kembali oleh pelaku keluar aceh yaitu ke medan dengan harga 7000/liter,dan juga disaat dilakukan penangkapan oleh Kasat lantas bersama Kasat Sabara dan juga tim lainnya,pemilik minyak tersebut sempat meminta pihak kepolisian untuk meng 86-kan hal ini agar kasus tersebut tidak di meja hijaukan.
Dalam kesempatan tersebut kapolres juga menegaskan,kita akan kembangkan ini sampai dengan tuntas dan juga kapolres juga mengatakan dia tidak segan – segan untuk menindak anggotanya yang terlibat dalam kasus ini dan juga dengan kasus – kasus yang lain yang terjadi di daerah hokum khususnya wilayah Bireuen.
Memang sudah menjadi kebiasaan para mafia/bandit selalu mengatasnamankan oknum-oknum tertentu dalam hal memuluskan pekerjaan yang mereka lakukan,tapi kita sebagai masyarakat sangat mengharapkan kepada semua pihak untuk bertindak jujur dalam penyelesaian semua kasus demi menjaga kepercayaan masyarakat kepada para penegak hukum dinegeri tercinta ini..Bravo polisi…..(fB)

postingan pertama


BENDUNGAN MULTI FUNGSI ANEUK GAJAH RHEUT PEUDADA TERBENGKALAI
#Bendugan yang telah menelan dana 14 milyar lebih
Kecamatan peudada merupakan satu kawasan dalam kabupaten Bireuen yang berpenduduk 26.680 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) 5.743 serta mempunyai jumlah Desa sebanyak 53 Desa,6 kemukiman, dasn 44 seuneuobok (Desa Non Status) yang ada dalam kawasan peladangan masyarakat.PEMDA Bireuen sendiri telah mencanangkan kawasan untuk menjadi satu kawasan yang priotitas utama untuk menjadi kawasan ketahan pangan.tapi sampai hari ini kawasan tersebut macam kawasan tak bertuan,itu jelas terlihat dengan bukti riil dilapangan dengan infrastruktur – infrastruktur yang belum mendukung untuk mewujudkan suatu kawasan yang dicanangkan Pemerintah Daerah untuk menjadi kawasan ketahanan pangan.padahal bukti dilapangan kawasan pedalaman Peudada sempat menjadi primadona idola pertanian khususnya dengan penghasilan kacang kuning yang mempunyai kwalitas terbaik.
Bendungan Aneuk Gajah Rheut di desa Lawang kecamatan peudada yang telah menelan dana kurang lebih 14 milyar sampai saat ini belum dapat digunakan oleh masyarakat sekitar kawasan bendungan tersebut,padahal fungsi dari bendungan tersebut adalah sangat multi fungsi sebagai mana keterangan yang diberikan oleh beberapa tokoh masyarakat sekitar,begitu juga keterangan yang diberikan oleh camat Peudada pada saat MEDIA INI melakukan investigasi kelapangan











Camat peudada Bapak munawar.Sh dengan ramah mengantar MEDIA INI kelapangan yang di dampingi oleh beberapa tokoh masyarakat dalam kemukiman peudada untuk melakukan peninjauan langsung kelapangan.Beberapa mamfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar adalah :
  1. Jarak tempuh masyarakat dengan siapnya bendungan yang ada jembatan ini akan memudahkan sebanyak 52 desa untuk turun ke jantung kota peudada membawa hasil pertanian,dan keperluan lainnya
  2. dengan berfunginya Bendungan aneuk gajah rheut ini ke 5 waduk yang ada di sekitar akar teraliri dan akan sanggup mengairi dan akan meningkatakan kesejahteraan masyarakat sekitar bendungan tersebut
  3. terbukanya tempay parawisata yang islami di wiayah paya laotkarna sudah dialiri air dari bendungan aneuk gajah rheut
  4.   dapat mencegah banjir banding yang setiap tahunnya selalu dirasakan oleh masyarakat peudada dan sekitarnya

Semua tokoh msyarakat yang MEDIA INI wawancarai sangat mengharapkan kepedulian pemerintah daerah untuk segera take action dalam membuka bendungan ANEUK GAJAH RHEUT ini,jangan membiarkan begitu saja,yang secara pemikiran masyarakat awam pun itu merupakan suatu prospek untuk keberhasilan Bireuen dalam bidang pertanian khusunya di Kecamatan Peudada,begitu penuturan beberapa tokoh masyarakat.dan semua tokoh masyarakat sangat mengharapkan pada tahun ini BENDUNGAN ini dapat selesai dan dapat dirasakan mamfaat oleh 52 desa di 6 kemukiman di kecamatan Peudada.
Dengan selesainya bendungan dan jembatan yang ada di lawang ini adalah langkah awal untuk kesejahteraan masyarakat di daerah pegunungan.selain teratasinya masalah hasil alam petani,dan banyak juga masyasrakat disekitar daerah tersebut berpisah dengan anak-anaknya demi pendidikan, itu semua karena jauhnya jarak tempuh dan ditambah dengan jalan yang hancur seperti kubangan kerbau.dulu ada jembatan gantung yang menghubungkan 52 desa tersebut tapi sekarang sudah tidak lagi karena ada karena pembangunan BENDUNGAN ANEUK GAJAH RHEUT dan jembatan baru yang  menghubungkan ke 52 desa tersebut.tapi realita sekarang bendungan belum siap dan jembatan belum jadi……..??????(fB)